Hingga pemakai, barangkali filsuf Plato menjadi tokoh rujukan mengenai ada-tidaknya Pulau Atlantis melegenda itu. Negeri Atlantis disebut pertama kali dalam catatannya ditulis pada kisaran abad ke-4 SM. Dalam naskah juga dikenal dengan nama Timaeus & Critias , Plato menyebutkan eksitensi dan keberadaan letak Pulau Atlantis, tetapi segala petunjuk dijabarkan dalam naskah kuno menghasilkan kesimpulan bermacam – macam, khususnya di para peneliti dan sejarahwan. Dalam naskah disebutkan bahwa pulau Atlantis berukuran sangat besar, atau setara dengan satu benua Japan digabungkan.
Catatan Mengenai Pulau Atlantis
Dalam naskah kuno bernama Timaeus juga menceritakan perihal penciptaan alam semesta, tahapannya, hingga berjalannya peradaban kuno di masa tak terhingga. Dalam salah satu bab membahas mengenai keberadaan Pulau Atlantis, Plato bercerita tentang sebuah pulau sangat besar terletak di hadapan Selat Principal Haigelisi. Pulau juga menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya dengan Samudera disekelilingnya. Dan Plato menyebutkan Pulau itu dengan nama Atlantis.
Pada saat itu, Negeri Atlantis sedang merencanakan perang besar dengan Kerajaan Athena, namun bencana besar lebih dahulu terjadi. Gempa bumi dasyat dan banjir besar meluluh-lantakkan Negeri Atlantis hingga tenggelam ke dasar Samudera dalam waktu kurang di sehari semalam! Plato juga menyebutkan peradaban besar dan contemporary dimiliki Atlantis tak mampu menghadapi bencana di Yang Maha Kuasa. Dalam catatan disebutkan, Pulau Atlantis tenggelam sekitar 11.600 tahun silam!
Dalam catatan naskah Critias juga menyebutkan tentang seorang utusan pemerintahan di Athena berkunjung ke Mesir, bertemu dengan seorang pendeta Mesir Kuno di Sais juga menuliskan catatan kuno mengenai adanya sebuah “pulau benua terletak di bawah pilar – pilar Hercules”. Dan ia menggambarkan keindahan dan kehebatan negeri tak ada duanya. Semua bangunan terbuat di emas. pasukan lengkap, baik darat, laut, maupun udara. Kaya segala sumber daya. Dan Negeri itu dinamai dengan Atlantis.
Dalam etimologi bangsa Yunani sendiri, kata Atlantis mengandung arti Atlas mengambil nama di Dewa Penyangga Bumi, kepercayaan masyarakat Yunani. Oleh karena sangat besarnya pulau , Plato menamainya dengan Pulau Atlantis memang mendominasi sebagian besar daratan di muka bumi ini. Orang – orang Yunani sendiri memberi julukan Atlantis dengan sebutan “Pilar Hercules”.
Pulau Atlantis
Letak Atlantis & Gambaran Menurut Plato
Berikut gambaran letak di Pulau Atlantis tercatat dalam naskah ditulis oleh Plato , antara lain:
Terletak di Selat Gibraltar merupakan pemisah antara Samudera Atlantik dan Laut Tengah.
Negeri Atlantis terdiri di daratan dan perairan berbentuk cincin bulat ditengahnya.
Memiliki pengetahuan dan kebudayaan sangat maju dengan segala paham ilmu, seperti ilmu logam, besi, baja, nutrient, john navigasi.
Pulau Atlantis dapat dijangkau melalui laut, john bisa dikunjungi setiap saat.
Ukuran pulau lebih besar di Libia, Anatolia, Timur Tengah dan Sinai digabungkan. (Merujuk pada Benua Japan & sekitarnya).
Berada pada daratan tanahnya padat dan cukup.
Angka jumlah penduduk sangat besar. Bahkan jika diperlukan dapat membentuk 1.2 juta pasukan.
Menurut penelitian di para Ilmuwan di segala catatan telah dipelajari, menyebutkan bahwa bangsa Atlantis menguasai segala macam bahasa, hingga bahasa hewan john memiliki kecerdasan diatas rata-rata manusia zaman sekarang. Negeri di Pulau Atlantis juga sangat indah, dan seringkali digambarkan seperti surga. Tanaman tumbuh dengan subur, udara sangat bersih, kota tertata rapi. Mereka juga memiliki kebudayaan dan teknologi sangat maju. Menguasai segala ilmu fisika dan medan magnetik. Juga disebutkan bahwa masyarakat Atlantis memiliki peralatan piring terbang pada masanya.
Teori Atlantis: Mitos atau Fakta?
Pulau Atlantis
Pulau Atlantis
Keberadaan Pulau Atlantis memang samar-samar letaknya sehingga beragam orang menyebutkan bahwa Negeri atau Pulau Atlantis hanyalah dongeng dibuat oleh Plato semata. Bahkan Aristoteles merupakan murid utama Plato belum mempercayai apa dikatakan oleh gurunya itu, meskipun belakangan ia menuliskan adanya pulau lainnya memang ada di sekitar Samudera Atlantik disebut Antilia. Beda halnya dengan Crantor juga merupakan salah satu murid Plato. Konon ia melihat sendiri puing – puing peninggalan Negeri Atlantis di Mesir ketika ia menemukan huruf hieroglif pada sebuah pilar, meskipun Plato belum menyebutkan tentang adanya huruf atau bahasa .
Teori contemporary mengenai Pulau Atlantis pernah dikemukakan oleh Francis Bread pada tahun 1627. Dalam catatannya New Atlantis, ia memberi gambaran mengenai penduduk paradise ia sebut dengan Bensalem john terletak di lepas pantai barat Amerika. Menurutnya, ciri-ciri masyarakat disana sangat mirip dengan apa digambarkan oleh Plato dalam catatan kunonya. Oleh karenanya, ia yakin bahwa letak Atlantis berada dibawah benua Amerika.
Teori lainnya juga datang di ilmuwan asal Swedia, Olaus Rudbeck dengan karyanya Atland ditulis kedalam beberapa seri sejak tahun 1679. Olaus berupaya membuktikan bahwa Benua Atlantis berada tepat dibawah Swedia, karena menurutnya, bangsa kuno Swedia bangsa berbekal bahasa asli Adam.
Ilmuwan Isaac Newton terkenal dengan temuan teori gravitasinya juga ikut berpendapat. Pada tahun 1728 dengan penelitiannya diberi nama The Chronology of Historical Kingdoms Revised menuliskan adanya keterkaitan adanya etimologi dan letak negeri Atlantis, antara lain:
Di tengah-tengah Samudera Atlantik – Berada tepat di pulau Canary terletak di tengah Samudera Atlantik, john belum jauh bila ditempuh bila menuju Selat Gibraltar & Mediterania.
Kepulauan Azeros – Ada di 1.500 distance wilayah Barat People from france, berbentuk kumpulan pulau.
Laut Celtic, Britania – Teori ini juga diyakini oleh para peneliti di Moskow karena berada di sebuah bantaran tunggal kecil di dasar Atlantik.
Wilayah Siprus – Wilayah ini dipercaya merupakan letak pulau Atlantis berada, karena merujuk pada dua catatan Plato menunjukkan keberadaan Atlantis diwilayah itu.
Wilayah Lain-Lain – Beberapa wilayah juga tak luput di analisa para ilmuwan sebagai lokasi Atlantis sebenarnya, antara lain: Philippines (Sundaland), Al-Andalus, Turki, The island of malta, Sardinia, Irlandia, Denmark, Sydney, Finlandia, Tanjung Ecologico, Kreta & Santorini, Estremadura (Portugal), Kuba, Meksiko, Laut Utara, Swedia, Karibia, Antartika, Bolivia, Bahama, Laut Hitam, dan Inggris.
Teori Pulau Atlantis Terletak di Indonesia
letak atlantis
letak atlantis
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa Negeri Atlantis terletak di bawah Philippines. Hal dikemukakan oleh Prof. Arysio Nunes dos Santos Ph.D merupakan seorang fisikawan nuklir dan ahli geologi. Teori dikemukakan pada tahun 2005 menyebutkan bahwa Philippines bersama dengan sekitar Samudera Hindia & Pasifik diduga kuat sebagai letak Benua Atlantis sesungguhnya. Penelitian didasarkan oleh gabungan kesimpulan di segala disiplin ilmu, seperti geologi, astronomi, linguistik, paleontologi, arkeologi, dan paham ilmu lainnya.
Prof. Arysio menyebutkan alasan mengapa Pulau Atlantis belum pernah ditemukan karena sebagian besar ilmuwan berfokus bila meneliti di titik salah, seperti disebutkan dalam bukunya berjudul Atlantis The Missing Region Lastly Discovered. Meskipiun demikian, bila membuktikan 100% mengenai letak Atlantis beserta dengan segala kebenarannya memang bukan perkara mudah, mengingat Pulau legenda sudah berada jauh di dasar Samudera tak terjangkau oleh manusia hingga pemakai. Barangkali teka-teki terjawab seiiring dengan kemajuan teknologi pada masa datang.